BENGKULU-SACOM: Kapolda Bengkulu Brigjen Burhanuddin
Andi memprediksi potensi konflik agraria di wilayah hukumnya, jika tidak
diselesaikan, akan menjadi bom waktu seperti di Mesuji.
"Potensi konflik mirip-mirip, yakni konflik antara masyarakat dengan
perusahaan perkebunan. Agar tak terulang perlu diantisipasi," tegas
perwira bintang satu ini di Bengkulu, Rabu (28/12).
Potensi konflik agraria terjadi di Kabupaten Bengkulu Tengah, yakni bentrok antara masyarakat Desa Bang Haji dengan PT Bio Nusantara.
"Tidak ada korban jiwa, namun perkantoran dan rumah karyawan PT Bio Nusantara dibakar massa," katanya.
Konflik lainnya terjadi antara masyarakat Desa Niur Kecamatan Sukaraja
dengan PTPN VII di Kabupaten Seluma dan PT Sandabi Indah Lestari di
Kabupaten Bengkulu Utara dengan masyarakat sekitar.
Lanjutnya, bentrok antara masyarakat dengan pihak perusahaan sebagian
besar muncul akibat tumpangtindihnya perizinan perkebunan besar yang
dikeluarkan kantor Agraria terdahulu. "Kedua belah pihak sama-sama
memiliki bukti sah," katanya lagi.
"Saat ini kami masih menyelidiki beberapa izin perusahaan perkebunan dan
pertambangan, ini untuk memastikan dugaan penyalagunaan wewenang dalam
mengeluarkan izin usaha oleh pihak tertentu," tandasnya
sumber/
source:
suaraagraria.com